Sabtu, 06 Desember 2014

Ati-ati ama MAKSIAT

[dakwatuna.com – “Seorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (HR Tarmidzi)


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat? Ibnu Qayyim Al-Jauziyah telah meneliti tentang hal ini. Menurutnya, ada 22 akibat yang akan menimpa diri kita. Karena itu, renungkahlah, wahai orang-orang yang berakal!

Akibat yang pertama adalah maksiat akan menghalangi diri kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (حُرْماََنُ الْعٍلْمِ)

Jama’ah yang dimuliakan Allah….

Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Tapi ketahuilah, kemaksiatan dalam hati kita dapat menghalangi dan memadamkan cahaya itu. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi’i yang luar biasa. Imam Malik berkata, “Aku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”

Perhatikan, wahai Saudaraku sekalian, Imam Malik menunjukkan kepada kita bahwa pintu ilmu pengetahuan akan tertutup dari hati kita jika kita melakukan maksiat.

Akibat yang kedua adalah maksiat akan menghalangi Rezeki ((حُرْمَانُ الرِزْقِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.” (HR. Ahmad).

Hafalan Al-Qur'an Untuk Ibu



         Dipagi hari tepatnya di jalan mangga-no 2,   Sinta dan neneknya sedang berbincang-bincang. Ia tinggal bersama ayah dan neneknya sedangkan ibunya telah lama meninggal sejak 4 tahun yang lalu ketika Sinta kelas 1 Smp. Ayah dan nenek Sinta sangat menyayanginya, karena ia lah satu-satunya harapan keluarga.
 Ketika sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Sinta teringat pesan terakhir yang diberikan ibunya kepadanya bahwa ia harus bisa menjadi seorang penghapal al-qur'an yang baik.
        Sejak perbincangan pagi itu akhirnya sinta memutuskan untuk pergi ke pesantren. Meski sebenarnya  ayah sinta melarang, namun apalah daya jika itu memang keinginan anak kesayangannya. Hingga ketika ia lulus Smp dan sudah tinggal dipesantren ia sangat tekun dan rajin dalam belajar ataupun menghapal al-qur'annya.
       Tiga tahun kemudian, Sinta pun lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya , ia mendapat beasiswa dari pihak pesantrennya. Bahkan yang lebih membanggakan ayah dan neneknya adalah ketika Sinta telah berhasil menyelesaikan hafalan al-qur'annya.
       Hingga akhirnya setelah mengikuti tahfiz dan dai muda di salah satu acara TV, kini Sinta menjadi bintang muda di Indonesia. Banyak sekali wartawan yang datang untuk menemui dan mewawancarainya. Dan meski kini ia telah sukses, namun ia tidaklah sombong dan tinggi hati. Dan menurutnya doa dan keinginan ibunya lah yang membawanya hingga menjadi sekarang ini.


Only You



"Sahabat adalah gabungan antara manusia dengan manusia yang menyatukan hati mereka". Begitu lah kata-kata yang di lontarkan oleh Nina, gadis berkaca mata dan pintar itu. Ia mempunyai seseorang yang dianggap nya lebih, atau sering dikenal dengan seorang Sahabat.  Rani, dia adalah orang yang Nina maksud, dia cantik dan banyak diidolakan para lelaki di sekolah nya.
Pagi itu Nina dan Rani berangkat sekolah bersama dengan diantar mobil Nina. "Hai Rani, hari ini kamu kelihatan beda. Hmm jangan-jangan kamu mau ketemu sama Kevin ya ?" Canda Nina kepada Rani. "Ih Nina, kan aku setiap hari  emang kaya gini" jawabnya santai sambil menaiki mobil Nina. "Iya deh yang udah cantik. Hihi".
            Lalu tiba-tiba saja mobil berhenti dan mereka pun berteriak kencang, "ada apa mang Njum?" Tanya Nina kepada supirnya. "Maaf non, tadi ada anak kucing yang lewat" "oh ya sudah mang, lebih baik kita lanjutkan saja perjalannya" iya non" jawab mang njum.
            Tak berapa lama mereka pun sampai ke sekolah,  "hmm Ran, padahal aku pengen banget bisa sekelas lagi sama kamu" "Nina, aku juga pengen sekelas sama kamu lagi, tapi mau gimana lagi ? Kan kamu lebih pintar dari aku, jadi kita berbeda kelas deh. Tapi tenang aja Nin walaupun kita berbeda kelas tp kita harus tetap selalu bersama ya" jawab Rani sambil mengacungkan jari kelingkingnya kepada Nina.
  *teeeettttt.....teeettttt* bel sekolah tanda istirahat pun berbunyi. Nina dan Rani menuju ke kantin bersama-sama. "Aduuuh,  abis istirahat aku ada ulangan matimatika nih, sumpah aku ga ngerti banget" cerita Rani mengawali percakapan pagi itu. "Hmm kamu bisa kok  Ran ! Pasti !. You can if you think you can !" Jawab Nina sambil meyakin kan Rani. "Iya deh insya Allah aku bisa" jawabnya sambil melontarkan senyum manis nya kepada Nina.
 Mereka berdua sangatlah akrab, sampai-sampai semua orang yang melihat nya ketika sedang bercanda tawa berdua merasa iri karena kedekatannya. Tetapi ketika badai menerpa mereka, akhirnya persahabatan mereka pun mulai runtuh, Hanya karena kedekatan Novi dengan Rani, Nina merasa bahwa Rani berubah drastis. Nani merasa Rani lebih memilih Novi dibandingkan dengan Nina. Dan kini Nina merasa Rani mulai menjauhinya. Nani menangis ketika seminggu setelah kedekatan Rani dengan Novi, Rani belum juga mendatanginya.
 "Ran, aku kangen kamu yang dulu !" Jeritnya dalam hati ketika ia melihat Rani sedang duduk berdua dengan novi di taman sekolah. "Ah ngapain sih aku kaya gini, kaya nya juga dia sudah tidak perduli lagi sama aku" dumalnya, lalu Nani pun pergi dan mengalihkan pandangannya. Ketika Nani sedang duduk di kantin sendirian Rani pun mendekatinya, "hai  Nina ?" Sapa Rani dengan senyum manisnya  "hai" jawab Nina singkat.
 Rani pun aneh dengan sikap Nina yang seperti itu, karena biasanya Nani selalu menjawab sapaan nya dengan riang gembira, namun kali ini benar-benar  berbeda. "Aku tahu kok  kalau sekarang kamu sudah tidak butuh aku lagi" kata Nani mendahului pembicaraan. "Apa maksud mu Nin, apakah aku punya salah sama kamu ?" "Tidak ! Ya sudah lah lupakan saja, dan jangan cari aku lagi ! " jawab Nina dan meninggalkan Rani.
Rani hanya terdiam termenung dengan apa yang dikatakan Nina, ia pun merasa tidak enak dengan Nina. Keesokan harinya Rani berniat untuk menemui Nina untuk meminta maaf sekaigus memberikan kado ulang tahun kepadanya. Namun hari itu Nani tidak juga muncul dihadapannya, Rani heran dan mempunyai firasat yang tidak enak. Akhirnya yang difirasatkan Rani pun benar, salah seorang teman Nina memberi tahu bahwa Nina tidak masuk sekolah karena sedang sakit. Rani terkejut ketika mendengar hal itu.  ia berniat untuk menjenguk Nina, namun Rani teringat dengan kata-kata Nina bahwa ia tidak boleh menemuinya lagi. Tapi entah lah, hati kecil Rani berontak untuk tetap menemuinya.
 Sesampainya di rumah Nina iya masuk ke kamarnya, "Nina" katanya dengan suara pelan. Lalu ia pun mendekatinya sambil mengucapkan ulang tahun kepadanya. "Rani, terima kasih yah?" Jawabnya dengan lembut "iya nin, kamu baik-baik aja kan? Aku kangen kamu Nin ! " "iya Ran, aku juga. Tapi aku cemburu !" Jawabnya malu. "Cemburu ? Kenapa cemburu Nin ?" Tanyanya heran. "Akhir-akhir ini kamu lebih memilih ekat dengan Novi dabanding aku, dan aku kira kamu sudah tidak membutuhkan aku lagi !". Rani hanya tertawa kecil keika mendengar hal itu, lalu ia menjelaskan tentang kedekatannya dengan Novi seminggu belakangan, bahwa ia selama seminggu kemarin mendapat tugas kelompok dengan Novi. "Nin, dengerin yah ! Aku sama Novi biasa aja kok, dan sahabat terbaik ku ya tetap kamu Nin !" Jelasnya  "Oh maaf ya Ran, aku sudah salah faham sama kamu" jawabnya sambil tersenyum manis. Akhirnya mereka pun berpelukan.
 Kini mereka seperti dulu, kembali tersenyum dan tertawa bersama lagi. Bagi mereka hidup tanpa seorang sahabat bagaikan tanaman tanpa air, tanaman tidak akan tumbuh berbuah ketika tidak disirami dengan air. Begitu pun dalam persahabatan, ketika seorang teman sedang layu atau bersedih, maka haruslah ada seseorang lagi yang mampu menyiraminya. Dalam arti memberi semangat kepadanya.

Note: "Cari lah sahabat yang anda mau dan anda ingin kan. Dan ketika anda telah menemukannya, maka jagalah dia dan perasaan nya !"

Langkah bahagia dunia dan akhirat



Ingin bahagia dunia Renungkanlah 5 perkara kebaikan dunia dan disampaikan oleh Imam Syafi'i berikut ini:

1. Ghina' nafs (kaya jiwa) Orang yang kaya membutuhkan banyak harta. kaya walaupun tidakOrang yang kaya jiwa tetap menurut kemampuannya, menerima dan bersabar atas apa yang diberikan oleh Allah. Syaikh Maruf al-Karkhi berkata: Jika Allah berikan nikamat, kami utamakan orang lain, jika Allah tidak memberikan, maka kami bersyukur,

2. Kafful adza (menahan dari menyakiti) Siapa yang menggali lobang, dialah yang akan jatuh kedalamnya. Begitulah seseorang bila dunia.
menyakiti orang lain, ia tidak akan hidup tenang, karena orang itu akan berusaha membalasnya, begitulah selamanya. Apabila kita mampu menahan dari dari menyakiti orang lain, bahkan dari orang yang menyakiti kita, maka selamanya kita akan merasa tenang dan tidak terlibat dalam permusuhan yang hanya akan

3. Kasbul halal (Usaha halal) Selain mendapat siksa di akhirat, usaha haram juga akan membawa malapetaka di dunia, karena usaha haram itu berefek buruk kepada diri sendiri dan orang lain. Lihatlah berapa banyak keburukan yang ditimbulkan akibat orang menjual narkoba kepada remaja dan anak-anak. Padahal banyak usaha halal yang bisa dipilih di dunia, dan banyak orang sukses berkat usaha halal.

4. Libasut taqwa (pakaian Taqwa) Taqwa artinya Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Taqwa dapat memberikan ketenangan luar biasa, karena hati manusia sebenarnya meminta kesucian bukan kegelapan maksiat. Maksiat yang kita lakukan seolah sehingga menimbulkan perasaan menentu, terkadang pelaku maksiat tidak menyadari bahwa kegelisahannya

5. Shiqatu billahi 'ala kulli haalin (yakin dengan Allah dalam segala kondisi) Segala sesuatu adalah kehendak Allah, pada hakikatnya tidak ada apapun yang bisa dilakukan oleh manusia. Maka orang yang yakin pada pertolongan Allah dalam kesukaran, ia akan mandapat kemudahan. Orang yang hanya berharap kecewa. Allah berfirman:

bertawakkal kepada Allah, Niscaya Allah akan mencukupinya