Sabtu, 06 Desember 2014

Only You



"Sahabat adalah gabungan antara manusia dengan manusia yang menyatukan hati mereka". Begitu lah kata-kata yang di lontarkan oleh Nina, gadis berkaca mata dan pintar itu. Ia mempunyai seseorang yang dianggap nya lebih, atau sering dikenal dengan seorang Sahabat.  Rani, dia adalah orang yang Nina maksud, dia cantik dan banyak diidolakan para lelaki di sekolah nya.
Pagi itu Nina dan Rani berangkat sekolah bersama dengan diantar mobil Nina. "Hai Rani, hari ini kamu kelihatan beda. Hmm jangan-jangan kamu mau ketemu sama Kevin ya ?" Canda Nina kepada Rani. "Ih Nina, kan aku setiap hari  emang kaya gini" jawabnya santai sambil menaiki mobil Nina. "Iya deh yang udah cantik. Hihi".
            Lalu tiba-tiba saja mobil berhenti dan mereka pun berteriak kencang, "ada apa mang Njum?" Tanya Nina kepada supirnya. "Maaf non, tadi ada anak kucing yang lewat" "oh ya sudah mang, lebih baik kita lanjutkan saja perjalannya" iya non" jawab mang njum.
            Tak berapa lama mereka pun sampai ke sekolah,  "hmm Ran, padahal aku pengen banget bisa sekelas lagi sama kamu" "Nina, aku juga pengen sekelas sama kamu lagi, tapi mau gimana lagi ? Kan kamu lebih pintar dari aku, jadi kita berbeda kelas deh. Tapi tenang aja Nin walaupun kita berbeda kelas tp kita harus tetap selalu bersama ya" jawab Rani sambil mengacungkan jari kelingkingnya kepada Nina.
  *teeeettttt.....teeettttt* bel sekolah tanda istirahat pun berbunyi. Nina dan Rani menuju ke kantin bersama-sama. "Aduuuh,  abis istirahat aku ada ulangan matimatika nih, sumpah aku ga ngerti banget" cerita Rani mengawali percakapan pagi itu. "Hmm kamu bisa kok  Ran ! Pasti !. You can if you think you can !" Jawab Nina sambil meyakin kan Rani. "Iya deh insya Allah aku bisa" jawabnya sambil melontarkan senyum manis nya kepada Nina.
 Mereka berdua sangatlah akrab, sampai-sampai semua orang yang melihat nya ketika sedang bercanda tawa berdua merasa iri karena kedekatannya. Tetapi ketika badai menerpa mereka, akhirnya persahabatan mereka pun mulai runtuh, Hanya karena kedekatan Novi dengan Rani, Nina merasa bahwa Rani berubah drastis. Nani merasa Rani lebih memilih Novi dibandingkan dengan Nina. Dan kini Nina merasa Rani mulai menjauhinya. Nani menangis ketika seminggu setelah kedekatan Rani dengan Novi, Rani belum juga mendatanginya.
 "Ran, aku kangen kamu yang dulu !" Jeritnya dalam hati ketika ia melihat Rani sedang duduk berdua dengan novi di taman sekolah. "Ah ngapain sih aku kaya gini, kaya nya juga dia sudah tidak perduli lagi sama aku" dumalnya, lalu Nani pun pergi dan mengalihkan pandangannya. Ketika Nani sedang duduk di kantin sendirian Rani pun mendekatinya, "hai  Nina ?" Sapa Rani dengan senyum manisnya  "hai" jawab Nina singkat.
 Rani pun aneh dengan sikap Nina yang seperti itu, karena biasanya Nani selalu menjawab sapaan nya dengan riang gembira, namun kali ini benar-benar  berbeda. "Aku tahu kok  kalau sekarang kamu sudah tidak butuh aku lagi" kata Nani mendahului pembicaraan. "Apa maksud mu Nin, apakah aku punya salah sama kamu ?" "Tidak ! Ya sudah lah lupakan saja, dan jangan cari aku lagi ! " jawab Nina dan meninggalkan Rani.
Rani hanya terdiam termenung dengan apa yang dikatakan Nina, ia pun merasa tidak enak dengan Nina. Keesokan harinya Rani berniat untuk menemui Nina untuk meminta maaf sekaigus memberikan kado ulang tahun kepadanya. Namun hari itu Nani tidak juga muncul dihadapannya, Rani heran dan mempunyai firasat yang tidak enak. Akhirnya yang difirasatkan Rani pun benar, salah seorang teman Nina memberi tahu bahwa Nina tidak masuk sekolah karena sedang sakit. Rani terkejut ketika mendengar hal itu.  ia berniat untuk menjenguk Nina, namun Rani teringat dengan kata-kata Nina bahwa ia tidak boleh menemuinya lagi. Tapi entah lah, hati kecil Rani berontak untuk tetap menemuinya.
 Sesampainya di rumah Nina iya masuk ke kamarnya, "Nina" katanya dengan suara pelan. Lalu ia pun mendekatinya sambil mengucapkan ulang tahun kepadanya. "Rani, terima kasih yah?" Jawabnya dengan lembut "iya nin, kamu baik-baik aja kan? Aku kangen kamu Nin ! " "iya Ran, aku juga. Tapi aku cemburu !" Jawabnya malu. "Cemburu ? Kenapa cemburu Nin ?" Tanyanya heran. "Akhir-akhir ini kamu lebih memilih ekat dengan Novi dabanding aku, dan aku kira kamu sudah tidak membutuhkan aku lagi !". Rani hanya tertawa kecil keika mendengar hal itu, lalu ia menjelaskan tentang kedekatannya dengan Novi seminggu belakangan, bahwa ia selama seminggu kemarin mendapat tugas kelompok dengan Novi. "Nin, dengerin yah ! Aku sama Novi biasa aja kok, dan sahabat terbaik ku ya tetap kamu Nin !" Jelasnya  "Oh maaf ya Ran, aku sudah salah faham sama kamu" jawabnya sambil tersenyum manis. Akhirnya mereka pun berpelukan.
 Kini mereka seperti dulu, kembali tersenyum dan tertawa bersama lagi. Bagi mereka hidup tanpa seorang sahabat bagaikan tanaman tanpa air, tanaman tidak akan tumbuh berbuah ketika tidak disirami dengan air. Begitu pun dalam persahabatan, ketika seorang teman sedang layu atau bersedih, maka haruslah ada seseorang lagi yang mampu menyiraminya. Dalam arti memberi semangat kepadanya.

Note: "Cari lah sahabat yang anda mau dan anda ingin kan. Dan ketika anda telah menemukannya, maka jagalah dia dan perasaan nya !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar