"Sahabat
adalah gabungan antara manusia dengan manusia yang menyatukan hati
mereka". Begitu lah kata-kata yang di lontarkan oleh Nina, gadis berkaca
mata dan pintar itu. Ia mempunyai seseorang yang dianggap nya lebih, atau
sering dikenal dengan seorang Sahabat.
Rani, dia adalah orang yang Nina maksud, dia cantik dan banyak
diidolakan para lelaki di sekolah nya.
Pagi itu Nina dan Rani berangkat sekolah
bersama dengan diantar mobil Nina. "Hai Rani, hari ini kamu kelihatan
beda. Hmm jangan-jangan kamu mau ketemu sama Kevin ya ?" Canda Nina kepada
Rani. "Ih Nina, kan aku setiap hari
emang kaya gini" jawabnya santai sambil menaiki mobil Nina.
"Iya deh yang udah cantik. Hihi".
Lalu tiba-tiba saja mobil berhenti dan mereka pun berteriak kencang,
"ada apa mang Njum?" Tanya Nina kepada supirnya. "Maaf non, tadi
ada anak kucing yang lewat" "oh ya sudah mang, lebih baik kita
lanjutkan saja perjalannya" iya non" jawab mang njum.
Tak berapa lama mereka pun sampai ke sekolah, "hmm Ran, padahal aku pengen banget bisa
sekelas lagi sama kamu" "Nina, aku juga pengen sekelas sama kamu
lagi, tapi mau gimana lagi ? Kan kamu lebih pintar dari aku, jadi kita berbeda
kelas deh. Tapi tenang aja Nin walaupun kita berbeda kelas tp kita harus tetap
selalu bersama ya" jawab Rani sambil mengacungkan jari kelingkingnya
kepada Nina.
*teeeettttt.....teeettttt* bel sekolah tanda istirahat pun berbunyi.
Nina dan Rani menuju ke kantin bersama-sama. "Aduuuh, abis istirahat aku ada ulangan matimatika
nih, sumpah aku ga ngerti banget" cerita Rani mengawali percakapan pagi
itu. "Hmm kamu bisa kok Ran ! Pasti
!. You can if you think you can !" Jawab Nina sambil meyakin kan Rani.
"Iya deh insya Allah aku bisa" jawabnya sambil melontarkan senyum
manis nya kepada Nina.
Mereka berdua sangatlah akrab, sampai-sampai
semua orang yang melihat nya ketika sedang bercanda tawa berdua merasa iri
karena kedekatannya. Tetapi ketika badai menerpa mereka, akhirnya persahabatan
mereka pun mulai runtuh, Hanya karena kedekatan Novi dengan Rani, Nina merasa
bahwa Rani berubah drastis. Nani merasa Rani lebih memilih Novi dibandingkan
dengan Nina. Dan kini Nina merasa Rani mulai menjauhinya. Nani menangis ketika
seminggu setelah kedekatan Rani dengan Novi, Rani belum juga mendatanginya.
"Ran, aku kangen kamu yang dulu !"
Jeritnya dalam hati ketika ia melihat Rani sedang duduk berdua dengan novi di
taman sekolah. "Ah ngapain sih aku kaya gini, kaya nya juga dia sudah
tidak perduli lagi sama aku" dumalnya, lalu Nani pun pergi dan mengalihkan
pandangannya. Ketika Nani sedang duduk di kantin sendirian Rani pun
mendekatinya, "hai Nina ?"
Sapa Rani dengan senyum manisnya
"hai" jawab Nina singkat.
Rani pun aneh dengan sikap Nina yang seperti
itu, karena biasanya Nani selalu menjawab sapaan nya dengan riang gembira,
namun kali ini benar-benar berbeda.
"Aku tahu kok kalau sekarang kamu
sudah tidak butuh aku lagi" kata Nani mendahului pembicaraan. "Apa
maksud mu Nin, apakah aku punya salah sama kamu ?" "Tidak ! Ya sudah
lah lupakan saja, dan jangan cari aku lagi ! " jawab Nina dan meninggalkan
Rani.
Rani hanya terdiam termenung dengan apa
yang dikatakan Nina, ia pun merasa tidak enak dengan Nina. Keesokan harinya
Rani berniat untuk menemui Nina untuk meminta maaf sekaigus memberikan kado
ulang tahun kepadanya. Namun hari itu Nani tidak juga muncul dihadapannya, Rani
heran dan mempunyai firasat yang tidak enak. Akhirnya yang difirasatkan Rani
pun benar, salah seorang teman Nina memberi tahu bahwa Nina tidak masuk sekolah
karena sedang sakit. Rani terkejut ketika mendengar hal itu. ia berniat untuk menjenguk Nina, namun Rani
teringat dengan kata-kata Nina bahwa ia tidak boleh menemuinya lagi. Tapi entah
lah, hati kecil Rani berontak untuk tetap menemuinya.
Sesampainya di rumah Nina iya masuk ke
kamarnya, "Nina" katanya dengan suara pelan. Lalu ia pun mendekatinya
sambil mengucapkan ulang tahun kepadanya. "Rani, terima kasih yah?"
Jawabnya dengan lembut "iya nin, kamu baik-baik aja kan? Aku kangen kamu
Nin ! " "iya Ran, aku juga. Tapi aku cemburu !" Jawabnya malu.
"Cemburu ? Kenapa cemburu Nin ?" Tanyanya heran. "Akhir-akhir
ini kamu lebih memilih ekat dengan Novi dabanding aku, dan aku kira kamu sudah
tidak membutuhkan aku lagi !". Rani hanya tertawa kecil keika mendengar
hal itu, lalu ia menjelaskan tentang kedekatannya dengan Novi seminggu
belakangan, bahwa ia selama seminggu kemarin mendapat tugas kelompok dengan
Novi. "Nin, dengerin yah ! Aku sama Novi biasa aja kok, dan sahabat
terbaik ku ya tetap kamu Nin !" Jelasnya
"Oh maaf ya Ran, aku sudah salah faham sama kamu" jawabnya
sambil tersenyum manis. Akhirnya mereka pun berpelukan.
Kini
mereka seperti dulu, kembali tersenyum dan tertawa bersama lagi. Bagi mereka
hidup tanpa seorang sahabat bagaikan tanaman tanpa air, tanaman tidak akan
tumbuh berbuah ketika tidak disirami dengan air. Begitu pun dalam persahabatan,
ketika seorang teman sedang layu atau bersedih, maka haruslah ada seseorang
lagi yang mampu menyiraminya. Dalam arti memberi semangat kepadanya.
Note: "Cari lah sahabat yang anda mau
dan anda ingin kan. Dan ketika anda telah menemukannya, maka jagalah dia dan
perasaan nya !"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar