Sabtu, 06 Desember 2014

Hafalan Al-Qur'an Untuk Ibu



         Dipagi hari tepatnya di jalan mangga-no 2,   Sinta dan neneknya sedang berbincang-bincang. Ia tinggal bersama ayah dan neneknya sedangkan ibunya telah lama meninggal sejak 4 tahun yang lalu ketika Sinta kelas 1 Smp. Ayah dan nenek Sinta sangat menyayanginya, karena ia lah satu-satunya harapan keluarga.
 Ketika sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Sinta teringat pesan terakhir yang diberikan ibunya kepadanya bahwa ia harus bisa menjadi seorang penghapal al-qur'an yang baik.
        Sejak perbincangan pagi itu akhirnya sinta memutuskan untuk pergi ke pesantren. Meski sebenarnya  ayah sinta melarang, namun apalah daya jika itu memang keinginan anak kesayangannya. Hingga ketika ia lulus Smp dan sudah tinggal dipesantren ia sangat tekun dan rajin dalam belajar ataupun menghapal al-qur'annya.
       Tiga tahun kemudian, Sinta pun lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya , ia mendapat beasiswa dari pihak pesantrennya. Bahkan yang lebih membanggakan ayah dan neneknya adalah ketika Sinta telah berhasil menyelesaikan hafalan al-qur'annya.
       Hingga akhirnya setelah mengikuti tahfiz dan dai muda di salah satu acara TV, kini Sinta menjadi bintang muda di Indonesia. Banyak sekali wartawan yang datang untuk menemui dan mewawancarainya. Dan meski kini ia telah sukses, namun ia tidaklah sombong dan tinggi hati. Dan menurutnya doa dan keinginan ibunya lah yang membawanya hingga menjadi sekarang ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar